Memenuhi undangan Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim Iskandar, Presiden Tiongkok Xi Jinping tiba di Kuala Lumpur dengan pesawat terbang khusus pada Selasa (15/4) malam waktu setempat, dan memulai kunjungan kenegaraannya di Malaysia.
Ketika pesawat khusus Presiden Xi tiba di Bandara internasional Kuala Lumpur, Perdana Menteri Malaysia Anwar bin Ibrahim, Menteri Luar Negeri Dato' Seri Mohamad Hasan, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook dan para pejabat senior lainnya menjemput kedatangannya dengan meriah.
Anak-anak Malaysia memberikan bunga kepada Xi Jinping, dan para pemuda Malaysia menampilkan tarian khas setempat sambil mengibarkan bendera nasional kedua negara untuk menyambut kedatangan Presiden Xi.
Xi Jinping menyampaikan pidato tertulis, atas nama pemerintah dan rakyat Tiongkok, ia menyampaikan salam tulus dan harapan terbaiknya untuk pemerintah dan rakyat Malaysia.
Xi Jinping menunjukkan, Tiongkok dan Malaysia adalah negara tetangga yang bersahabat, persahabatan tradisional antara kedua negara telah berlangsung selama ribuan tahun.
Selama lebih dari setengah abad sejak hubungan diplomatik terjalin, kedua negara tetap menjunjung prinsip saling menghormati, setara, dan bekerja sama saling menguntungkan, menjadi teladan hubungan antar negara.
Pada tahun 2023, Tiongkok dan Malaysia mencapai kesepahaman penting mengenai pembangunan bersama komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Malaysia.
Pada tahun 2024, kedua negara merayakan HUT ke-50 hubungan diplomatik dengan meriah. Sebagai negara berkembang utama dan anggota Selatan Global, pendalaman kerja sama strategis tingkat tinggi Tiongkok-Malaysia sesuai dengan kepentingan bersama kedua negara dan bermanfaat bagi perdamaian, stabilitas, serta kemakmuran di kawasan bahkan seluruh dunia.
Dirinya berharap, kunjungan kali ini dapat lebih lanjut memperdalam persahabatan tradisional kedua negara, menambah rasa saling percaya politik antar satu sama lain, memajukan kerja sama dalam modernisasi, serta bersama-sama mendorong pertukaran dan saling pembelajaran antar peradaban yang berbeda, mendorong pembangunan bersama komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Malaysia terus berkembang ke level yang baru, dan membuka “50 tahun emas” hubungan Tiongkok-Malaysia yang baru.