Rabu, 16 April 2025 15:02

Mimpi kebangkitan Asia-Afrika – Praktik mendalam dari kemandirian bersama menuju kerja sama saling menguntungkan

Luar Negeri

Benua Asia dan Afrika sebagai pusat penting peradaban manusia, menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 70% populasi global. Tujuh puluh tahun yang lalu, Konferensi Bandung dengan semangat "persatuan, persahabatan, dan kerja sama" menyalakan api kemandirian bersama Asia-Afrika, menyuntikkan gen kolaborasi yang setara ke dalam hubungan internasional. Sepuluh tahun yang lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengajukan "Mimpi Kebangkitan Asia-Afrika" dalam KTT Asia-Afrika, mendorong pembangunan hubungan internasional baru yang berintikan kerja sama saling menguntungkan, hal ini dianggap sebagai kelanjutan dan sublimasi dari semangat Bandung.

Dalam waktu sepuluh tahun belakangan ini, hampir 6 miliar mitra Asia-Afrika telah membuktikan dengan tindakan bahwa kerja sama saling menguntungkan bukan hanya kunci untuk memecahkan masalah pembangunan, tetapi juga memberikan contoh baru bagi tata kelola global. Mari kita lihat bagaimana negara-negara Asia-Afrika bergerak dari "kemandirian bersama" menuju "kebangkitan bersama".

Membentuk Ulang Aturan Ekonomi: Kerja Sama Asia-Afrika Menciptakan Keajaiban Pembangunan
Pertama, melepaskan ketergantungan pada sumber daya: "Sabuk dan Jalan" membangun arteri ekonomi Asia-Afrika, melalui konektivitas infrastruktur (seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Jalur Kereta Api Mombasa-Nairobi) dan transfer teknologi, membangun rantai industri lokal di negara-negara Asia-Afrika, memutus ketergantungan pada ekspor sumber daya, dan meningkatkan kemampuan pembangunan secara mandiri.

Kedua, melepaskan ketergantungan pada pembiayaan: Lembaga seperti Bank Pembangunan Baru BRICS dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) menyediakan saluran pembiayaan non-Barat untuk negara-negara berkembang. Hingga tahun 2025, AIIB telah menyetujui pinjaman kumulatif sekitar USD 447 miliar, dengan mengalokasikan dana untuk proyek infrastruktur di daerah kurang berkembang di Afrika dan Asia sebesar 58%, untuk mengurangi ketergantungan satu arah pada lembaga tradisional seperti Dana Moneter Internasional (IMF).

Ketiga, Membentuk Kembali Aturan Perdagangan:
Kawasan Perdagangan Bebas Afrika (AfCFTA) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) terhubung untuk membentuk pembagian rantai industri regional, mendorong penurunan tarif lintas batas sebesar 37%, serta mengurangi tekanan negara maju terhadap negara berkembang melalui hambatan perdagangan sepihak.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 54 Views

Update
No Update Available
Related News
“Cerita Klasik Favorit Xi Jinping” versi Bahasa Kamboja ditayangkan di media utama Kamboja
Xi Jinping gelar pembicaraan dengan PM Malaysia
Mimpi kebangkitan Asia-Afrika – Praktik mendalam dari kemandirian bersama menuju kerja sama saling menguntungkan
×