Senin, 12 Mei 2025 14:12

Kunjungan Kenengaaraan Xi Jinping ke Rusia Capai Kesuksesan Penuh

Luar Negeri

Pada tanggal 7-10 Mei lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping diundang untuk mengadakan kunjungan kenegaraan ke Rusia dan menghadiri perayaan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dalam Perang Patriotik Besar. Seusai perjalanan tersebut, Anggota Politbiro Komite Sentral PKT selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi memperkenalkan keadaan kunjungan tersebut kepada wartawan.

1. Kunjungan tersebut mengintensifkan pimpinan strategis, dan mendorong hubungan Tiongkok-Rusia maju secara mantap. Tiongkok dan Rusia adalah tetangga baik dan sahabat sejati. Kedua negara memiliki ingatan sejarah yang sama, menjalin persahabatan tradisional yang mendalam, memegang pandangan nilai yang mirip, dan menjajaki jalan pergaulan antara dua negara besar yang tepat. Persahabatan abadi, koordinasi strategis komprehensif, serta kerja sama yang saling menguntungkan dan menang bersama menjadi inti semangat hubungan kedua negara. Dalam 70 tahun terakhir ini, hubungan Tiongkok-Rusia semakin stabil dan tangguh, dan sedang berada pada era terbaik dalam sejarah, dan menjadi teladan hubungan negara besar yang baru.

2. Melindungi ingatan sejarah, dan membela hasil kemenangan Perang Dunia Ⅱ.
Perang Dunia Ⅱ yang dicetuskan oleh kekuatan militerisme dan fasisme mendatangkan malapetaka yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi umat manusia. Pada 80 tahun yang lalu, Tiongkok dan Rusia bersama dengan kekuatan progresif di seluruh dunia, bersatu padu melawan musuh, terus maju pantang mundur, tidak takut menghadapi kekejaman, berjuang dengan gagah berani, telah melakukan pengorbanan bangsa yang sangat besar, dan telah meraih kemenangan besar di mana keadilan mengalahkan kejahatan, da cahaya mengusir kegelapan, dan meletakkan dasar bagi ketertiban internasional pasca perang dengan darah dan jiwa.

3. Melaksanakan tanggung jawab sebagai negara besar, dan membangun konsensus internasional yang paling luas.
Di dunia dewasa ini, defisit perdamaian, defisit pembangunan dan defisit tata kelola semakin meningkat, pikiran Perang Dingin, politik kekuatan dan ekspansi hegemoni bangkit kembali. Berbagai negara memiliki keadaan yang berbeda dan kebijakan diplomatik yang berbeda, tapi ada satu yang sama, yaitu menganggap perlu menjaga multilateralisme dan menentang perilaku unilateral, mendukung perdagangan bebas dan menentang proteksionisme. Semuanya tidak berharap kembali ke dunia gelap di mana “kekuatan adalah kebenaran”. Komunitas internasional semakin mementingkan kedudukan dan pengaruh Tiongkok, berharap Tiongkok dapat melaksanakan tanggung jawabnya, serta berperan stabil dan konstruktif di dunia yang bergejolak ini. Selama kunjungannya kali ini, Presiden Xi Jinping mengadakan kontak luas dengan para politikus berbagai negara, mengadakan pertemuan bilateral dengan pemimpin beberapa negara yang berasal dari tiga benua, membangun konsensus luas untuk saling mendukung, membela multilateralisme, serta melawan kekuatan hegemonis.

Berkumpul di sekitar Komite Sentral PKT yang berintikan Xi Jinping, memahami dan melaksanakan pikiran diplomatik Xi Jinping, teguh mendorong pembangunan komunitas senasib sepenanggungan manusia, berupaya membuka babak baru di mana diplomasi negara besar yang berciri khas Tiongkok lebih berkarya dan lebih bijak bertindak, serta menciptakan lingkungan internasional yang lebih kondusif untuk mendorong pembangunan negara kuat dan mewujudkan revitalisasi nasional melalui modernisasi ala Tiongkok.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 39 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping sampaikan sambutan pada acara Pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri ke-4 Forum Tiongkok dan Komunitas Negara-negara Amerika Latin dan Karibia
Kunjungan Kenengaaraan Xi Jinping ke Rusia Capai Kesuksesan Penuh
Pemimpin Rakyat | Kasih seorang ibu
×