Minggu, 06 Desember 2020 11:18

Dosen fisika Unimed tingkatkan nilai tambah petani cabai dengan teknologi pengering “Rotary”

Pendidikan

Batubara (05/11) Dosen Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan (Unimed), giat-giatnya melakukan pendampingan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Karena selain Mengajar dan Meneliti dosen juga mempunyai kewajiban mutlak agar dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki untuk membantu masyarakat baik dalam bidang sosial maupun Teknologi.

Hal tersebut yang mendasari Ketua jurusan Fisika Universitas Negeri Medan Dr. Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si yang di temui di sela sela kegiatan pada Sabtu (05/12/2020), untuk membagi sedikit pengetahuan yang dimiliki di bidang fisika kepada Petani cabai yang ada di Kabupaten Batubara. Ia mengungkapkan bahwa : “ Pengabdian yang kami lakukan merupakan panggilan jiwa, melihat permasalahan yang alami oleh petani cabai yang ada di batu bara. Dimana masyarakat resah bila panen raya harga cabai merah cukup rendah dan biasanya di hargai Rp. 10.000,- padahal untuk modal saja belum memadai, belum ditambah biaya operasional, bibit dan pupuk tidak ter-cover dengan harga tersebut.

Lanjut Wawan yang di dampingi oleh Sekertaris Jurusan Fisika Sabani, M.Si dan Ketua Prodi Kimia Dr. Destria Roza, M.Si, beranjak dari permassalahan tersebut kampus terpanggil untuk memberikan solusi membuat olahan cabai agar petani cabai tidak mengalami kerugian, metode yang dilakukan adalah membuat cabai olahan dengan cara dikeringkan dengan menggunakan teknologi Pengering Rotary.

“ Dengan di buat olahan cabai kering petani tidak mengalami kerugian bahkan di untungkan, biasanya bila dikeringkan dengan teknologi oven rotary harganya bisa mencapai 50 - 80 ribu/kg dengan penyusutan 40-60 % dan Oprasional proses Pengeringan sekitar 10 %. Sehingga dengan teknologi ini, petani tetap bisa meraup keuntungan sampai 50 % dari modal dan cabai bisa di simpan sampai 1 tahun dan dapat dibuat untuk berbagai olahan”, tandas Doktor Bidang Pendidikan Sains tersebut.

Menanggapi hal tersebut kepala Desa Lubuk Cuik Kecamatan Lima Puluh Pesisir kabupaten Batubara Juliadi mengungkapkan bahwa, Pelatihan yang dilaksanakan oleh Dosen Unimed sungguh sangat dibutuhkan oleh masyarakat di desa Lubuk cuik karena sebagian besar Masyarakat adalah petani cabai, yang banyak menggantungkan pendapatannya dari harga cabai. Bila harga cabai tidak bersahabat dengan petani maka ini akan mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat petani.

“ Dengan adanya pelatihan dan hibah teknologi tepat guna yang diberikan oleh dosen-dosen Unimed mampu menjadi solusi dari permasalahan yang menghantui para petani cabai di Desa ini, kami sangat mengapresiasi dengan kepedulian kampus untuk hadir ditengah masyarakat dengan karya nyata sehingga masyarakat dapat lebih memahami proses penggunaan teknologi sehingga cabai tidak hanya dijual mentah akan tetapi di olah kembali sehingga membuat harganya lebih tinggi dan tahan lama”, tutur Kades Juliadi.

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Lubuk Cuik Kecamatan Lima Puluh Pesisir kabupaten Batubara di hadiri oleh puluhan petani cabai, dan perangkat Desa dan tokoh masyarakat. Pada kesempatan tersebut selain pelatihan oleh dosen Unimed, juga diberikan Alat Teknologi tepat Guna oven Rotary, kompor gas dan Mesin penggiling cabe yang dihibahkan kepada kelompok Petani cabai di Kabupaten Batubara.

favorite 2 likes

question_answer 0 Updates

visibility 721 Views

Update
No Update Available
Related News
Bekerja sama dengan Unila, DPC Peradi SAI Lampung, kembali adakan PKPA ke-3
Dubes Fadjroel Meresmikan PPI Kazakhstan
Penerimaan Mahasiswa Baru: Desain Komunikasi Visual Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (DKV-ISTA) Jakarta
×