Bu Is, panggilan Istikanah, luar biasa, karena kerja kerasnya, karena mentalitasnya. Dengan tekun dan telaten, jeli dan cermat, ia menjalankan usaha yang tidak biasa. Ia membuat briket arang.
Tapi briket arang sebenarnya juga usaha yang sudah biasa. Ya, betul! Yang tidak biasa, briket arang itu tak satupun dibeli orang Indonesia. Semuanya dibeli oleh orang asing. Kebanyakan orang-orang dari kawasan Arab.
Makanya, perusahaannya pun ia namai Indo Arab. Mungkin suatu saat ia harus ganti nama perusahaannya, karena saat ini ia juga sudah ekspor ke Azerbaijan.
Bagaimana ceritanya ia bisa ekspor? Dia cari informasi bagaimana caranya mengekspor. Didapatlah informasi tentang pelatihan ekspor, yang diselenggarakan LPEI atau Indonesia Eximbank. Programnya Coaching Program for New Exporter (CPNE).
Bu Is, menemukan solusi. Demi membesarkan usahanya, ia mencari pinjaman ke sana-sini. Salah satunya ke LPEI. Dapatlah pinjaman 1,5 miliar rupiah.
Berkat kredit modal kerja itu, usahanya pun makin membesar. Kini ada lebih dari seratusan orang bersandar pada usaha briket Bu Is. Hebatnya lagi, sebagian besar adalah perempuan.
Apa yang membuatnya sukses? Salah satunya karena Bu Is fokus pada tujuan. Ia bisa begitu, tentu saja karena tuntutan hidupnya.
Sebagai orang tua tunggal, Bu Is harus menghidupi dan membesarkan anaknya. Dan karena itulah ia singsingkan lengan bajunya. Kini, salah satu anaknya sedang studi S-2 di Rusia. denga biaya dari berjualan arang.
Bu Is akan berbagi cerita. Buat yang mau tahu ceritanya, stalking aja di IG atau YT-nya Indonesia Eximbank. Biar bisa seperti Bu Is.