Indra Septiawan (26), pelaku pembunuhan sadis terhadap gadis penjual gorengan keliling, Nia Kurnia Sari (18) berhasil di tangkap jajaran Satreskrim Polres Padang Pariaman.
Ratusan warga yang geram terhadap pelaku pembunuhan sadis tersebut turut membantu aparat Kepolisian dalam meringkus pelakunya. Diketahui pelaku bersembunyi di atas plafon rumah kosong milik warga yang beralamat di Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.
Pelaku berhasil ditangkap Kamis (19/9) sekira pk. 14.30 Wib, setelah 11 hari ditetapkan sebagai DPO Kasus Pembunuhan.
Sebelumnya, korban Nia Kurnia Sari (18) warga Korong Pasa Surau, Nagari Guguak dilaporkan hilang sejak Jumat (6/9).
Korban merupakan alumni INS Kayu Tanam, sosok ceria dan berprestasi, serta mempunyai kelebihan bela diri. Dalam memenuhi kebutuhan kedua orang tuanya, korban berjualan gorengan dengan berkeliling.
Dua hari dilaporkan hilang tak kembali ke rumah, pada Minggu (8/9) jenazah Nia ditemukan oleh warga yang tidak sengaja melihat sebuah tangan yang muncul dari terhadap gundukan tanah. Setelah dilakukan penggalian, jasad Nia ditemukan terikat kedua tangannya dan tanpa sehelai busana.
Sejak ditemukan jenazah Nia, identitas pelaku pembunuhan terungkap, korban dibunuh oleh IS, hal tersebut diperkuat dari keterangan lima orang saksi, termasuk dari kakak kandung Nia. Aparat Kepolisian Polres Padang Pariaman bekerja keras memburu pelaku pembunuhan sadis tersebut.
Aparat Kepolisian dibantu warga sekitar turut memburu pelaku yang dikenal menguasai medan pelarian yang cukup sulit. Hingga akhirnya, pelarian korban terendus pada Kamis sore (19/9) di sebuah rumah kosong milik warga.
Warga sekitar TKP penangkapan sempat meluapkan kekesalannya terhadap pelaku, hingga membuat aparat Kepolisian kewalahan dalam mengamankan pelaku.
Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, “Sampai saat ini, pemeriksaan terhadap pelaku Indra Septiawan (26) masih dilakukan secara marathon penyidik, hal ini untuk mengetahui motif pembunuhan dan apakah ada orang lain selain pelaku yang melakukan pembunuhan dengan disertai rudapaksa, serta mencari apakah ada orang lain yang membantu pelaku selama dalam pelarian.”
