Tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Rakyat Tiongkok melawan Agresi Jepang, sekaligus 80 tahun kemenangan Perang Patriotik Raya Uni Sovyet dan Perang Anti-Fasis Dunia. Di momen historis yang istimewa inilah, Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan kunjungan ke Rusia yang ke-11 kalinya sejak menjabat sebagai Presiden Tiongkok. Hal ini menonjolkan hubungan Tiongkok-Rusia yang bertaraf tinggi, khususnya keunggulan politik di bawah pimpinan strategi kepala negara.
Di sela-sela kunjungannya di Rusia, kedua kepala negara telah mengadakan pembicaraan, di mana kedua belah pihak secara bulat menyetujui untuk memperdalam kolaborasi strategis, mendorong hubungan Tiongkok-Rusia berkembang secara stabil dan sehat di level yang tinggi, bersama mengembangkan visi sejarah yang tepat terkait Perang Dunia II, memelihara otoritas dan status PBB, serta memelihara keadilan internasional. Kedua belah pihak menandatangani sejumlah pernyataan bersama, mengonfirmasi bahwa hubungan Tiongkok-Rusia saat ini telah mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah, telah menegakkan contoh bagi pembentukan hubungan antar negara tipe baru. Kedua belah pihak menyatakan akan bersama menjaga kestabilan strategis global, serta meningkatkan lebih lanjut kerja sama untuk memelihara otoritas hukum internasional.
Sejarah ibarat sebuah cermin. Pada 80 tahun yang lalu, Tiongkok dan Rusia (Uni Sovyet) berjuang bahu membahu melawan Fasisme. Solidaritas tersebut meletakkan dasar bagi hubungan bilateral yang berkembang di level tinggi, dan membawa perdamaian bagi dunia. Pada masa kini setelah berselang 80 tahun, dunia tengah berada dalam keadaan pancaroba, di mana masyarakat menghadapi banyak kesulitan dan tantangan.
Akan tetapi, asal Tiongkok dan Rusia berjuang bahu membahu dan memikul tanggung jawabnya secara gagah berani, maka hegemonisme tidak akan menang, tatanan internasional pun tidak akan menjadi kacau balau. “Menghadapi ujian badai bersama, menaklukkan puncak bersama”, hubungan Tiongkok dan Rusia di era baru semakin percaya diri, solid dan stabil, sehingga akan dengan lebih kuat mempertahankan keadilan internasional.
