Rabu, 09 Juli 2025 02:12

Arti “kerja sama BRICS Raya” bagi selatan Global

Luar Negeri

"Fokus pada pembangunan berkelanjutan", "Menentang tindakan pembatasan perdagangan unilateral", "Bergandengan tangan membela multilateralisme"... Pada tanggal 7 Juli waktu setempat, KTT BRICS ke-17 ditutup di Rio de Janeiro, Brasil. KTT tersebut mengeluarkan Deklarasi Rio de Janeiro dan menghasilkan beberapa dokumen di berbagai bidang seperti kecerdasan buatan dan perubahan iklim.

Membahas isu-isu seperti mendorong reformasi tata kelola global, Tiongkok mengusulkan tiga proposisi utama, antara lain menjaga perdamaian dan keamanan dunia, memperkuat daya penggerak pertumbuhan ekonomi, mendorong pertukaran dan pembelajaran antar peradaban, serta mengumumkan sejumlah langkah untuk mendukung kerja sama BRICS dan pembangunan Selatan Global, sehingga memicu diskusi hangat di komunitas internasional.

Pertemuan ini merupakan pertemuan puncak pertama setelah Indonesia dan 10 negara mitra bergabung dalam BRICS. Pada KTT Kazan 2024, Presiden Tiongkok Xi Jinping secara mendalam memaparkan usulan Tiongkok untuk mendorong pengembangan berkualitas tinggi "Kerja Sama BRICS Raya", mengumumkan delapan langkah praktis untuk mendukung pengembangan berkualitas tinggi kerja sama BRICS, dan memperkukuh fondasi "Kerja Sama BRICS Raya".

Pada saat KTT ini digelar, dunia telah mengalami banyak perubahan. Berbagai pihak pada umumnya merasa bahwa reformasi sistem tata kelola global semakin penting dan mendesak. Sebagai "barisan terdepan" dari Selatan Global, negara-negara BRICS memiliki tanggung jawab untuk aktif mendorong proses tersebut. Sebagai tulang punggung kerja sama BRICS, bagaimana Tiongkok berperan di dalamnya?

Dalam KTT kali ini, Tiongkok menekankan bahwa negara-negara BRICS harus menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran, mendorong penyelesaian sengketa secara damai, dan mencari solusi dasarnya berdasarkan sifat dari permasalahan itu sendiri. Hal ini akan membantu negara-negara BRICS memainkan peran konstruktifnya dalam isu-isu hangat internasional, dan memberikan kekuatan yang positif, stabil, dan baik pada dunia.

Menghadapi tantangan kemerosotan ekonomi, dunia sangat perlu mencari dorongan yang baru untuk pembangunan. Sedangkan "melangkah menuju yang baru" telah menjadi warna cerah dalam "Kerja Sama BRICS Raya". Pada pertemuan ini, Tiongkok mengumumkan pendirian Pusat Penelitian Tenaga Produktif Kualitas Baru Tiongkok-BRICS.

Untuk merintis titik pertumbuhan ekonomi yang baru, perlu berfokus pada sektor-sektor yang sedang berkembang. Kali ini, Tiongkok mengusulkan perluasan kerja sama di bidang-bidang yang sedang berkembang seperti digital dan hijau, membangun merek "Selatan Digital" dalam kerangka Inisiatif Pembangunan Global, serta menyelenggarakan 200 program pelatihan ekonomi digital dan kecerdasan buatan bagi negara-negara Selatan dalam lima tahun mendatang.

Langkah-langkah praktis ini tidak hanya akan meberikan dorongan baru bagi "Kerja Sama BRICS Raya", tetapi juga akan membantu negara-negara Selatan Global meningkatkan kemampuan teknologi digital mereka dan meraih peluang pembangunan yang baru.

Memberikan lebih banyak peluang kepada negara-negara berkembang juga akan memberikan dorongan yang baru untuk mengatasi tantangan global. Mulai dari pernyataan tentang tata kelola global kecerdasan buatan yang baru di luluskan hingga deklarasi kerangka keuangan iklim, serta mendesak negara-negara maju untuk memenuhi kewajiban dukungan pendanaan mereka, hasil-hasil yang dicapai dalam KTT ini akan dengan kuat mendorong tata kelola global ke arah yang lebih adil dan rasional.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 133 Views

Update
No Update Available
Related News
Arti “kerja sama BRICS Raya” bagi selatan Global
Perjalanan Xi Jinping di Shanxi
Xi Jinping lakukan inspeksi di perusahaan manufaktur Yangquan
×