Pada tanggal 16 April kemarin, Tiongkok mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal pertama tahun ini mencapai 5,4 persen. Menanggapi hal tersebut, Ketua Eksekutif Yayasan Kemitraan AS-Tiongkok John Milligan-Whyte mengatakan, “Angka ini mencerminkan ketahanan dan vitalitas ekonomi Tiongkok yang kuat dan menunjukkan bahwa ekonomi Tiongkok sepenuhnya mampu mengatasi tantangan eksternal”. BBC mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok "melebihi ekspektasi", sementara Financial Times dan Bloomberg menggunakan kata "kuat" dan "solid" untuk menilai pencapaian tersebut.
Sejak awal tahun ini, AS mengenakan beberapa kali tarif tambahan pada mitra dagangnya, yang menyebabkan dampak serius pada tatanan ekonomi dunia. Dunia luar sangat penasaran, dapatkah Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia ini “bertahan” dalam lingkungan eksternal yang begitu rumit dan serius? Data kuartal pertama tahun 2025 memberikan jawabannya.
Jika meninjau lebih detail laporan data kuartal pertama tahun 2025, tak sulit menemukan bahwa salah satu ciri khas yang menonjol adalah “fondasi yang stabil”. Sejak kuartal pertama tahun ini, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, indikator permintaan produksi telah pulih dengan cepat, dengan nilai tambah semua industri meningkat sebesar 6,3 persen, nilai tambah industri jasa meningkat sebesar 5,3 persen, dan investasi aset tetap meningkat sebesar 4,2 persen. Selain itu, pada bulan Maret, indeks manajer pembelian (PMI) di industri manufaktur meningkat selama dua bulan berturut-turut, menunjukkan bahwa ekspektasi pasar terus membaik. Setelah bertahun-tahun melakukan akumulasi dan pembangunan, Tiongkok telah membentuk sistem industri yang lengkap dan kemampuan pendukung yang kuat, yang meletakkan fondasi yang kukuh bagi pembangunan ekonomi.
Selain memiliki fondasi yang stabil, daya penggerak ekonomi Tiongkok juga semakin cukup. Selama beberapa tahun terakhir, ekonomi Tiongkok telah bergeser dari didorong oleh investasi dan ekspor, menjadi didorong oleh permintaan domestik dan inovasi. Selama lima tahun terakhir, permintaan domestik telah memberikan kontribusi rata-rata lebih dari 80 persen kepada pertumbuhan ekonomi. Data kuartal pertama juga mencerminkan pergeseran tersebut.
Dari perspektif permintaan domestik, total penjualan eceran barang konsumsi Tiongkok pada kuartal pertama meningkat sebesar 4,6 persen dari tahun ke tahun, 1,1 persen lebih cepat dari jumlah total penjualan tahun lalu, dan mengalami pemulihan dari bulan ke bulan. Dari popularitas "ekonomi malam" dan games AI hingga popularitas berkelanjutan dari film animasi "Nezha 2", Tiongkok telah memasuki tahap krusial peningkatan konsumsi dengan pertumbuhan pasar yang baik dan ruang yang besar.
Dari perspektif inovasi, nilai tambah industri manufaktur teknologi tinggi pada kuartal pertama meningkat 9,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Proporsi investasi industri teknologi tinggi dalam total investasi meningkat sebesar 0,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, menunjukkan bahwa peran utama inovasi telah meningkat, dan daya penggerak baru telah berkembang dengan cepat.
Dengan fondasi yang stabil, daya penggerak yang cukup, dan berbagai langkah yang praktis, ditambah dengan perluasan keterbukaan dan perluasan "lingkaran mitra dagang" , daya tarik ekonomi Tiongkok menjadi semakin kuat. Sejak awal tahun ini, sejumlah eksekutif senior perusahaan asing telah mengakui bahwa "melepas pasar Tiongkok sama dengan melepas tiket perkembangan dekade berikutnya." Baru-baru ini, Citigroup dan HSBC telah menaikkan peringkat mereka di pasar saham Tiongkok dari "netral" menjadi "buy", dan Goldman Sachs bahkan memberinya peringkat "overweight". Saat ini, Pameran Produk Konsumen Internasional Tiongkok ke-5 dan Pameran Kanton Fair ke-137 tengah diselenggarakan di Tiongkok, menjadi saksi keselarasan antara Tiongkok dan dunia.
Saat ini, lingkungan eksternal lebih kompleks dan parah, dan proteksionisme perdagangan sedang meningkat. Tarif tinggi yang dikenakan oleh AS akan membawa tekanan tertentu terhadap ekonomi Tiongkok dalam jangka pendek, tetapi tidak akan mengubah tren umum ekonomi Tiongkok yang terus membaik dalam jangka panjang. Dengan penerapan kebijakan ekonomi makro yang lebih proaktif dan efektif, Tiongkok memiliki keyakinan dan kemampuan untuk mengatasi tantangan eksternal dan mencapai target pembangunan yang ditetapkan.