Minggu, 20 April 2025 10:31

Kunjungan Xi Jinping di ASEAN capai prestasi luar biasa

Luar Negeri

Dari tanggal 14 hingga 18 April 2025, Presiden RRT Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam, Malaysia, dan Kamboja atas undangan ketiga negara tersebut. Di akhir perjalanan, Anggota Politbiro Komite Sentral PKT dan Menteri Luar Negeri Wang Yi memberikan penjelasan kepada media tentang hasil kunjungan tersebut.

Pertama,Hubungan Tiongkok-Veitnam berkembang lebih lanjut secara sehati

Tiongkok dan Vietnam adalah negara tetangga sosialis bersahabat yang saling terhubung dengan gunung dan sungai, berbagi cita-cita dan keyakinan yang sama, serta memiliki kepentingan strategis yang luas. Kesamaan pikiran dan persamaan nasib merupakan ciri paling khas hubungan Tiongkok-Vietnam.

Sekjen Xi Jinping dengan hangat mengucapkan selamat ulang tahun ke-95 berdirinya Partai Komunis Vietnam, ulang tahun ke-80 berdirinya Vietnam, dan ulang tahun ke-50 pembebasan Selatan, dan menekankan bahwa Tiongkok akan seperti yang sudah sudah mendukung Vietnam dalam menempuh perjalanan sosialis yang sesuai dengan kondisi nasionalnya, mempersiapkan dan menyelenggarakan Kongres Nasional Partai Komunis Vietnam ke-14, dan terus-menerus menciptakan situasi baru demi kepentingan Partai dan negara. Vietnam bertekad untuk dengan tegas memajukan pembangunan komunitas senasib Vietnam-Tiongkok, yang memiliki arti penting strategis dan menciptakan masa depan kesejahteraan bersama bagi kedua negara.

Selama kunjungan ini, kedua pihak mengeluarkan pernyataan bersama dan menandatangani 45 dokumen kerja sama, yang secara efektif mendorong kualitas dan peningkatan kerja sama praktis antara kedua negara dan mempercepat sinergi strategi pembangunan. Perluasan dan peningkatan kerja sama itu menunjukkan tekad kedua negara untuk mencari pembangunan bersama.

Kedua, Memperlakukan satu sama lain dengan tulus hati, lebih lanjut meningkatkan kualitas hubungan Tiongkok-Malaysia

Tiongkok dan Malaysia adalah negara tetangga yang bersahabat, saling berhadapan di seberang lautan. Malaysia adalah negara ASEAN pertama yang menjalin kemitraan strategis komprehensif dengan Tiongkok, dan kerja sama pragmatis kedua negara selalu menjadi pelopor di kawasan ini. Konsep yang serupa, kepentingan bersama, dan hubungan budaya merupakan gambaran nyata hubungan Tiongkok-Malaysia.

Malaysia menjadi ketua bergilir ASEAN dan koordinator hubungan Tiongkok-ASEAN pada tahun ini. Pemimpin kedua negara bertukar pandangan secara mendalam tentang kerja sama regional. Presiden Xi Jinping menekankan bahwa Tiongkok dengan tegas mendukung persatuan dan pembangunan komunitas ASEAN, mendukung peran sentral ASEAN dan bersedia bekerja sama dengan negara-negara regional untuk menandatangani versi eskalasi protokol Area Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN sesegera mungkin. Pihak Malaysia sangat menghargai peran Tiongkok dalam kerja sama regional dan menyatakan kesediaannya untuk memainkan perannya sebagai negara ketua guna mendorong perkembangan hubungan ASEAN-Tiongkok yang lebih besar dan bersama-sama membangun masa depan yang damai dan sejahtera.
Ketiga, Hubungan Tiongkok-Kamboja ditingkatkan lebih lanjut.

Persahabatan Tiongkok-Kamboja telah berlangsung selama ribuan tahun. Sepanjang sejarah, peradaban Tiongkok dan peradaban Khmer bersifat inklusif dan saling menguntungkan. Kamboja adalah negara pertama yang menandatangani rencana aksi untuk membangun komunitas senasib dengan Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah arahan strategis Presiden Xi Jinping dan para pemimpin Kamboja, pembangunan komunitas senasib Tiongkok-Kamboja dengan masa depan bersama telah memasuki era baru dengan kualitas tinggi, level tinggi, dan standar tinggi.

Puncak kunjungan ini adalah pengumuman bersama oleh Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Hun Manet untuk meningkatkan hubungan Tiongkok-Kamboja menjadi hubungan segala cuaca.

Keempat, Solidaritas dan kerjasama, menegakkan keadilan, kebenaran dan jalan yang benar di dunia

Latar belakang penting kunjungan ini adalah meningkatnya gejolak dan kekacauan dalam situasi internasional. AS secara sewenang-wenang mengenakan tarif, mengabaikan aturan internasional dan bertindak semua-maunya. Negara-negara Asia Tenggara adalah yang pertama terkena dampaknya. Pada saat krisis ini, dunia mengharapkan Tiongkok untuk menunjukkan kepemimpinan dan memberikan kepastian.

Kelima,. Persahabatan dengan tulus hati, mengarang babak baru komunitas senasib sepenanggungan negara-negara tetangga.

Sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18, Presiden Xi Jinping telah mengemukakan konsep persahabatan, ketulusan, saling menguntungkan, dan inklusivitas dalam diplomasi tetangga, menekankan pentingnya memperlakukan satu sama lain dengan ketulusan, saling menguntungkan, keterbukaan dan inklusivitas, serta mempromosikan pembangunan komunitas senasib dengan negara-negara tetangga. Tiongkok telah aktif melaksanakan kerja sama menyeluruh dengan negara-negara tetangganya, memperkuat pertukaran di berbagai bidang, dan bersama-sama memelihara perdamaian dan stabilitas, sehingga menempuh jalan terang menuju hubungan bertetangga baik dan kerja sama saling menguntungkan.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 65 Views

Update
No Update Available
Related News
Filipina mulai bergelagat di Selat Taiwan? Hati-hati, main api bisa terbakar sendiri
Xi Jinping sampaikan sambutan untuk KTT tentang iklim dan transisi adil
Inisiatif Keamanan Global: Memberikan "Harapan", produk publik yang paling dibutuhkan di dunia yang bergejolak
×