Tiga tahun lalu, yaitu pada tanggal 21 April 2022, Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk pertama kalinya mengajukan Inisiatif Keamanan Global dalam upacara pembukaan Sidang Tahunan Forum Bo’ao Asia. Tiga tahun kemudian, inisiatif ini telah mendapatkan dukungan dari 120 lebih negara dan daerah, serta organisasi internasional, dan tercantum dalam lebih dari 120 dokumen bilateral dan multilateral kerja sama Tiongkok dengan negara dan organisasi internasional lainnya. Apa saja isi inisiatif tersebut, dan apa nilai globalnya?
Bayangkan, seluruh dunia adalah sebuah "desa bumi" di mana "penduduknya" menghadapi berbagai masalah keamanan. Konflik tradisional seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah menelan visi perdamaian masyarakat internasional. Sementara itu, ancaman non-tradisional seperti perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem, krisis pangan yang memengaruhi ratusan juta orang, dan serangan siber yang mengancam infrastruktur utama juga terus mengganggu rakyat. Di sisi lain, beberapa negara menerapkan unilateralisme, melancarkan perang dagang, dan menggunakan sanksi terhadap negara lain, sehingga melemahkan kepercayaan antarnegara dan memperburuk situasi keamanan global.
Konsep Keamanan dalam Inisiatif
Dengan latar belakang ini, pada tahun 2022, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengusulkan Inisiatif Keamanan Global. Inisiatif ini mencakup empat konsep utama:
1. Berpegang pada pandangan keamanan komprehensif: Keamanan tidak hanya berkaitan dengan aspek militer, tetapi juga mencakup ekonomi, keuangan, kesehatan, lingkungan, pangan, siber, dan bidang lainnya.
2. Menganut prinsip keamanan bersama: Menekankan bahwa keamanan suatu negara tidak boleh dicapai dengan mengorbankan keamanan negara lain.
3. Menganjurkan pandangan keamanan melalui kerja sama: Menekankan bahwa berbagai negara harus meninggalkan pola pikir konfrontatif dan bersama-sama menghadapi tantangan keamanan.
4. Memprakarsai pandangan keamanan yang berkelanjutan: Berfokus pada stabilitas dan keberlanjutan keamanan jangka panjang. Misalnya, dalam menangani konflik regional, tidak hanya mengandalkan kekuatan militer, tetapi juga menyelesaikan akar masalahnya. Dengan mendorong pembangunan ekonomi, keadilan sosial, dan pertukaran budaya, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas jangka panjang, sehingga generasi kita dapat hidup di dunia yang aman dan harmonis.
Dari Inisiatif ke Pelaksanaan
Tiongkok bukan hanya pengusul Inisiatif Keamanan Global, tetapi juga pelaksananya.
Pada tahun 2023, melalui mediasi Tiongkok, Arab Saudi dan Iran memulihkan hubungan diplomatik. Kedua negara yang sebelumnya "bersitegang" kini "berjabatan tangan", hal ini membuktikan bahwa untuk mencapai keamanan permanen, dialog lebih efektif daripada konfrontasi.
Tiongkok bekerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) untuk mempromosikan teknologi padi hibrida di Afrika, menggandakan hasil panen lokal, menjamin keamanan pangan, dan mengurangi konflik sosial akibat kelaparan.
Melalui inisiatif "Sabuk dan Jalan", Tiongkok membantu negara-negara di sepanjang “Sabuk dan Jalan” membangun pelabuhan, rel kereta api, dan pembangkit listrik tenaga surya, serta mendorong stabilitas regional melalui konektivitas dan pembangunan hijau, inilah praktik dari konsep keamanan bersama.
Pada tahun 2024, kapal rumah sakit "Harmoni" Tiongkok, memberikan layanan kemanusiaan medis di 13 negara Asia dan Afrika, mencerminkan tanggung jawab Tiongkok sebagai negara besar yang menjunjung prinsip "nyawa di atas segalanya", dan bekerja sama dengan dunia untuk menghadapi tantangan keamanan kesehatan global.
Menyediakan Produk Publik yang Paling Dibutuhkan di Dunia yang Bergejolak-Harapan
Inisiatif Keamanan Global mendapat dukungan luas dari tokoh-tokoh global yang berwawasan. Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Guy Ryder menyatakan bahwa inisiatif ini memberikan pemikiran dan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah perdamaian dan keamanan yang mendesak. Saat ini, inisiatif ini telah didukung oleh lebih dari 120 negara dan wilayah, serta organisasi internasional, dan tercantum dalam lebih dari 120 dokumen kerja sama bilateral dan multilateral Tiongkok dengan negara dan organisasi internasional lainnya.
Seperti yang dikatakan oleh komentar internasional, "Inisiatif ini menyediakan produk publik yang paling dibutuhkan di dunia yang bergejolak , yaitu harapan."