Kamis, 24 April 2025 13:38

Filipina mulai bergelagat di Selat Taiwan? Hati-hati, main api bisa terbakar sendiri

Luar Negeri

Tanpa memedulikan protes keras dari rakyatnya sendiri, baru-baru ini, Filipina bersama Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer tahunan “Balikatan”(Bahu–membahu) 2025.

Yang patut dicatat ialah, latihan kali ini tidak hanya digelar di Pulau Luzon, utara Filipina, tetapi juga diperluas hingga Kepulauan Batan yang lebih dekat dengan wilayah Taiwan, Tiongkok. Analis berpendapat, intervensi bersama AS dan Filipina di Selat Taiwan semakin menunjukkan tujuannya dengan jelas.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok dengan tegas menanggapinya bahwa Tiongkok dengan tegas menentang negara mana pun mengintensifkan penempatan militernya di kawasan ini dengan dalih masalah Taiwan, hal ini akan memprovokasi konfrontasi dan ketegangan, serta merusak perdamaian dan kestabilan regional.

Kolaborasi AS dan Filipina mengacaukan Selat Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan didorong oleh pertukaran kepentingan yang terselubung. Sejak awal tahun ini, AS meningkatkan kerja sama militer dan keamanan dengan Filipina, dengan tujuan utama mengikat “pion” ini lebih erat untuk melayani kebutuhan strategis AS dan mencegat Tiongkok.

Bagi Filipina, meskipun telah melepaskan diri dari penjajahan AS sejak tahun 1946, namun hingga saat ini, lembaga militer, kepolisian, dan banyak tokoh politiknya masih dikendalikan oleh AS.

Ditambah dengan aset keluarga presiden saat ini yang ditahan oleh AS, demi kepentingan pribadi, mereka rela diikat pada kendaraan perang AS. Akibatnya, Filipina kehilangan independensi strategisnya.

Dalam masalah Taiwan, pemerintah Filipina sebelumnya cenderung berhati-hati dalam berbicara dan bertindak. Namun setelah memangku jabatannya, Marcos berulang kali menunjukkan sikap negatif dan tindakan provokatifnya, dan terlihat mulai menunjukkan gelagatnya.

Filipina berpikir, memprovokasi Tiongkok dalam masalah Taiwan akan memperoleh lebih banyak dukungan AS, tapi mereka salah perhitungan, tindakannya tersebut sangat bodoh dan berbahaya.

Sekitar belasan hari yang lalu, Tiongkok dan negara-negara ASEAN mengadakan Rapat Tim Kerja Bersama ke-47 untuk Implementasi “Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Tiongkok Selatan” di Filipina.

Semua pihak sepakat terus meningkatkan dialog dan kerja sama, untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan.

Namun, kini Filipina justru bersama negara-negara di luar kawasan menggelar latihan militer besar-besaran, mendatangkan dan menempatkan senjata strategis dan taktis, serta menjadi “anomali” di kawasan dan “pengkhianat” perdamaian.

Dalam proses ini, yang didapatkan Filipina dengan mengorbankan otonomi nasionalnya hanyalah janji keamanan yang samar-samar, dan akhir tragis dari akibat “bermain api”.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 41 Views

Update
No Update Available
Related News
Filipina mulai bergelagat di Selat Taiwan? Hati-hati, main api bisa terbakar sendiri
Xi Jinping sampaikan sambutan untuk KTT tentang iklim dan transisi adil
Inisiatif Keamanan Global: Memberikan "Harapan", produk publik yang paling dibutuhkan di dunia yang bergejolak
×