Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi memperkenalkan kesepahaman yang dicapai Tiongkok dan Indonesia ketika menghadiri jumpa pers bersama Pertemuan Pertama Tingkat Menteri Mekanisme Dialog Menlu-Menhan “2+2” RRI-RI pada tanggal 21 April 2025.
Wang Yi mengatakan, berdasarkan konsensus yang dicapai Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo, mekanisme dialog Menlu-Menhan 2+2 kedua negara menggelar pertemuan pertama pada tanggal 21 April, inilah mekanisme tingkat menteri 2+2 pertama yang dibentuk Tiongkok, menandai bahwa rasa saling percaya strategis dan kerja sama keamanan politik antar dua negara tetangga, dua ekonomi emerging market dan dua negara berkembang besar telah membuka babak baru.
Wang Yi menyatakan, kedua pihak telah melakukan pertukaran bersahabat secara mendalam mengenai hubungan Tiongkok-Indonesia dan masalah yang menjadi perhatian bersama, serta sepakat berpendapat bahwa Tiongkok dan Indonesia sama-sama adalah negara berkembang besar dan perwakilan penting dari “Selatan Global”, pembangunan kedua negara berakar pada lingkungan sekitar yang rukun tetangga dan bersahabat, berkat kecerdasan Timur yang bekerja sama dan menang bersama. Kedua pihak menilai tinggi hasil pembangunan Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Indonesia.
Kedua pihak setuju untuk mempertahankan kepemimpinan strategis kepala negara, mempererat hubungan tingkat tinggi, saling mendukung kepentingan inti dan perhatian utama satu sama lain. Mempertahankan otonomi strategis, menentang intervensi eksternal, serta bergandengan tangan menempuh jalan pembangunan dengan karakter nasional masing-masing. Kedua pihak memutuskan untuk membentuk mekanisme dialog strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia, mengoordinasikan dan mendorong kerja sama “Lima Pilar”.
Kedua pihak setuju untuk mendorong sinergi antar Modernisasi ala Tiongkok dengan Visi Indonesia Emas 2045 secara mendalam, saling membantu dan saling mendukung demi kesuksesan bersama. Kedua pihak akan memperdalam pembangunan bersama “Sabuk dan Jalan” yang berkualitas tinggi, memperkuat kerja sama tenaga produktif berkualitas baru, sepenuhnya memainkan keunggulan sumber daya dan kapasitas produksi yang saling melengkapi, melaksanakan dokumen kerja sama mineral penting dan mineral hijau, serta membantu transisi pembangunan masing-masing.
Kedua pihak setuju untuk lebih lanjut memperluas isi kerja sama keamanan, mempraktikkan konsep keamanan yang umum, komprehensif, kooperatif dan berkelanjutan. Kedua pihak memutuskan untuk membentuk mekanisme negosiasi perlucutan senjata, nonproliferasi dan pengendalian senjata Tiongkok-Indonesia. Kedua pihak akan meningkatkan kerja sama keamanan dan penegakan hukum, bersama-sama memberantas perjudian lintas batas, penipuan via telekomunikasi dan kejahatan lintas batas lainnya, serta meningkatkan kerja sama keamanan siber.
Kedua pihak setuju untuk bersama-sama memelihara perdamaian dan kestabilan di Laut Tiongkok Selatan. Kedua pihak akan menjadi teladan dalam kerja sama maritim. Penjaga Pantai kedua negara menandatangani persetujuan kerja sama keamanan maritim. Kedua pihak menegaskan kembali untuk berupaya melaksanakan Deklarasi Perilaku Para Pihak (DoC) di Laut Tiongkok Selatan secara komprehensif dan efektif, serta mempercepat konsultasi Kode Perilaku (CoC) di LTS.
Kedua pihak setuju untuk mempertahankan tujuan awal membangun ekonomi dunia tipe terbuka, memprakarsai globalisasi ekonomi yang inklusif dan bermanfaat bagi semua pihak, menjaga sistem perdagangan multilateral dengan WTO sebagai intinya, mendorong pembentukan lingkungan perdagangan dan investasi yang adil, setara dan non diskriminatif.
Tiongkok dan Indonesia saling menjadi mitra perdagangan yang penting, kedua pihak berpendapat, menyalahgunakan tarif akan dengan serius merugikan perdagangan dan ekonomi normal berbagai negara. Kedua pihak akan berupaya bersama untuk mempercepat integrasi ekonomi regional, menjaga kestabilan dan kelancaran rantai industri dan rantai pasokan, serta menjaga hak dan kepentingan sah “Selatan Global”.